Bali Escape – Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan
Bali identik dengan Pantai Kuta. Salah satu destinasi wajib ketika melancong ke Bali. Tapi apakah anda pernah mendengar tentang Nusa Lembongan ataupun Nusa Ceningan? Banyak dari kita yang tidak tahu tempat ini, atau mungkin pernah mendengarnya. Pulau yang berada di sebelah timur pulau Bali ini, seakan sedikit terlupakan dibandingkan dengan pantai-pantai di Bali.
Nusa Lembongan
Nusa Lembongan merupakan salah satu pulau kecil dari deretan tiga pulau yang terletak di sebelah tenggara Bali, yakni Nusa Penida, Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan.
Menuju Kesana
Anda dapat naik kapal cepat dari Pantai Sanur menuju Nusa Lembongan selama 30 menit dengan tarif 100 – 150 ribu. Untuk jadwal keberangkatan dari Sanur tergantung dari operator kapal cepat. Biasanya 4 kali dalam satu hari. Begitu juga sebaliknya dari Nusa Lembongan ke Pantai Sanur. Anda bisa memilih, apakah akan berlabuh di Mushroam Bay atau di Jungutbatu
Tidak banyak turis yang berkunjung ke pulau ini. Sekalipun ada, hampir semuanya adalah wisatawan asing. Pengalaman saya mengelilingi Nusa Lembongan, sulit menemukan wisatawan domestik di pulau ini.
Berdasarkan info yang saya ambil dari Wikipedia, Pulau ini memiliki panjang 4.6 KM dan lebar 1-1.5 KM ini berada kira-kira 11 KM di sebelah tenggara Bali, Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kabupaten Klungkung, Propinsi Bali. Mata pencaharian utama masyarakat Nusa Lembongan adalah sebagai petani rumput laut. Sebagian lagi bekerja di sektor pariwisata dan sektor penunjang pariwisata. Nusa Lembongan terbagi menjadi dua desa yakni Desa Lembongan dan Desa Jungutbatu.
Dari kedua desa yang berada di Nusa Lembongan, Desa Jungutbatu cukup dikenal di kalangan wisatawan. Suasananya cukup ramai dengan hotel-hotel atau vila vila baru. Beberapa jalan sudah diaspal meski tidak terlalu bagus. Untuk penginapan saya menginap di Sunset Villa Lembongan yang sudah saya pesan 1 hari sebelumnya di Booking.com ketika pulang dari Jatiluwih. 390 ribu dengan kamar Standard Double, termasuk sarapan pagi dan gratis sepeda motor sepuasnya. Lokasinya sempurnaaaa, tepat di pinggir tebing dan menghadap ke Barat. Jadi jalan-jalan kali ini sedikit agak mewaaah yah. Hahaha
This air-conditioned double room is fitted with a wardrobe, seating area, and a canopied bed. There is also an en suite bathroom featuring shower facility and free toiletries. Guests can enjoy a lazy afternoon relaxing in the terrace which overlooks lush tropical garden. ~Mewaaaaah~
Nusa Lembongan memiliki tempat-tempat menarik yang bisa dikunjungi oleh wisatawan, seperti Dream Beach, Gala-Gala Underground House dan juga Hutan Mangrove. Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Hutan Mangrove. Lokasinya berada di ujung Nusa Lembongan. Banyak tempat makan yang menawarkan jasa jukung dengan rentang harga 50 – 100 ribu. Cobalah untuk berani menawar setengah harga, dijamin dengan 25 ribu anda sudah puas keliling Hutan Mangrove. Hampir kebanyakan tempat makan di pantai Lembongan menawarkan berbagai paket wisata seperti snorkeling, fishing dan diving. Untuk urusan makan, tidak perlu khawatir karena di daerah Jungutbatu bertebaran rumah makan. Salah satu yang saya rekomendasikan adalah 99 Meals House. Lokasinya berada di jalan utama Jungutbatu dan pinggir pantai. Makanan yang ditawarkan kebanyakan adalah makanan lokal bali. Sangat murah dan enak.
Berkeliling Nusa Ceningan
Pulau Nusa Ceningan termasuk dalam wilayah administratif Desa Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung Propinsi Bali. Luas wilayahnya sebesar 294,75 Ha.
Tips Foto
Foto terbaik adalah saat matahari terbenam. Perubahan warna dari kuning kemerahan menebar di langit dan terpantul di laut. Ditambah hempasan ombak yang menjadi latar depan. Gunakan filter GND untuk mengabadikan panorama sunrise dan sunset. Jangan lupa bawa filter CPL karena cuaca sangat terik di siang hari.
Walaupun pulau ini kecil, tetapi cukup melelahkan jika berjalan kaki. Saya mencoba mengelilingi Nusa Ceningan dengan menggunakan sepeda motor. Untuk menuju ke Nusa Ceningan, saya harus melewati jembatan kuning pipih nan fotogenik yang menghubungkan kedua pulau ini. Lebarnya sekitar 2 meter, hanya cukup untuk 1 motor. Sedangkan di Nusa Ceningan sendiri, hanya ada satu jalan utama yang berada di pinggir pulau. Tetapi jika kita tidak berhati-hati justru akan masuk ke perkampungan penduduk karena percabangan yang banyak sekali dan semuanya tampak mirip.
Berbeda dengan Nusa Lembongan, hanya beberapa villa di pulau ini. Bahkan di jalan sebelah timur pulau yang berbatasan dengan Nusa Penida, saya hanya menjumpai satu villa. Itupun setelah saya diajak mampir oleh seorang Bapak yang menunggu pengunjung di tepi jalan. 30 menit waktu yang dibutuhkan untuk mengelilingi Nusa Ceningan.
Kembali ke Sanur
Sebelum pulang kembali menuju Jakarta, saya menyempatkan untuk menginap satu hari di Sanur. Sekadar santai dan menikmati pagi yang sangat tenang disini. Sanur merupakan tempat yang pas untuk berolahraga pagi, karena pinggir pantainya terdapat jalan setapak yang dapat digunakan untuk jogging ataupun bersepeda.
Kalau anda berkunjung ke Sanur, jangan lupa untuk menyempatkan diri ke rumah makan Sop Ikan Mak Beng. Rumah makan legendaris ini sangat terkenal dengan Sop ikannya. Satu porsi dihargai 27 ribu. Sempatkan untuk datang lebih pagi jika anda tidak ingin kehabisan tempat.
Jika anda bosan dengan keramaian pantai-pantai di Bali, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan bisa menjadi pilihan. Akhir pekan disini belum seramai dengan pantai-pantai pasir putih lainnya di Bali. Tak ayal, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan pun menjadi pelarian tersembunyi bagi para pejalan yang jenuh dengan hiruk pikuk.