Jamselinas 2011
Setelah menunggu 1 bulan setelah masa pendaftaran, akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba. Sebuah momen untuk pertama kalinya dimana komunitas sepeda lipat indonesia berkumpul bersama dalam sebuah acara yang dinamakan Jamselinas 2011 (Jambore Sepeda Lipat Nasional 2011). Jamselinas 2011 kali ini diselenggarakan pada 15 dan 16 Oktober 2011 di Vidi Arena, Hanggar Teras MBAU, Jalan Gatot Subroto Kav. 72, Jakarta Selatan.
Sepeda kesayangan Speed P8 sudah saya siapkan jauh-jauh hari. Hari sabtu pagi, tepat jam 8, sepeda saya gowes dari Kalibata City menuju Vidi Arena yang terletak di Hanggar Teras Pancoran. Perjalanan santai dari Kalibata menuju Pancoran saya tempuh dalam waktu 10 menit.
Setibanya di Vidi Arena, suasana masih sepi. Hanya ada beberapa sepeda yang parkir di dalam lapangan futsal ini. Ketika waktu mulai mendekati pukul 10, mulai satu per satu rombongan wilayah berdatangan. Yang pertama datang adalah rombongan dari JFB (Jogja Folding Bike), kemudian disusul rombongan Bekasi yang menamakan dirinya Romli Seksi (Rombongan Sepeda Lipat Sekitaran Bekasi) yang bagian dari RoBek (Rombongan Bekasi). Terus ada Komselis (Komunitas Sepeda Lipat Semarang) dan Sel-B (Sepeda Lipat Bandung). Disusul lagi oleh Konslet (Komunitas Sepeda Lipat Tasik), Gowel Bogor, BeFoCyCo (Bekasi FoldingBike Cycling Community), BikeBerry dan SFB (Surabaya Folding Bike) yang sama-sama berasal dari Surabaya. Ada juga komunitas yang berdasarkan merek sepeda seperti ID-Dahon dan ID-Brompton. Sebenernya ada satu wilayah lagi dari Bali, tapi berhalangan hadir karena adanya gempa. Sebanyak lebih dari 500 sepeda dari berbagai wilayah tumpah ruah memadati Vidi Arena.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh Om Antoboty, kemudian dilanjutkan sambutan oleh Om Mada Mubina selaku ketua Jamselinas 2011. Dalam sambutannya, Om Mada mengatakan bahwa ajang Jamselinas ini bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan, sebagai tempat untuk bersilatuhrami antara sesama pengguna sepeda lipat, membangkitkan dan meningkatkan minat untuk menjadikan sepeda lipat sebagai sarana transportasi publik. Kemudian sambutan dilanjutkan oleh Om Azwar a.k.a Om Bugs selaku ketua id-foldingbike. Om Bug bercerita mengenai sejarah berdirinya id-foldingbike. Dari mulai terbentuk tanggal 11 Maret 2007 yang anggotanya saat itu hanya 20 orang, kini anggota id-foldingbike sudah menembus angka 2000 yang tersebar di seluruh Indonesia. id-foldingbike mempunyai berbagai macam media seperti milis, website dan twitter. Oh iya, di id-foldingbike, sapaan untuk memanggil adalah Om dan Tante 😀
Dari siang hingga sore hari, acara diisi oleh perlombaan dan talkshow mengenai sepeda lipat. Dilanjutkan dengan makan malam bersama sambil menunggu pembagian doorprize berupa 1 buah sepeda Strida. Kemudian dilanjutkan Night Rider (NR) menuju Bundaran HI. Rute NR: Hanggar – Kuningan – Jembatan Rasuna Said – Taman Lawang – Sunda Kelapa – Taman Suropati – Teuku Umar – Sam Ratulangi – Kamboja – Cendana – Suwiryo – Prof. Moch. Yamin (Taman Menteng) – H. Agus Salim (lampu merah Mandarin) – Bundaran HI.
Ada kejadian menarik setelah pulang Night Rider. Harusnya semua peserta kembali lagi menuju Pancoran, tetapi saya melihat beberapa rombongan Komselis mengikuti rombongan Sel-B yang akan langsung pulang menuju Sudirman Park. Saya mencoba mengikuti pelan-pelan dari kejauhan.. dan ternyata benar, ada 2 peserta dari Komselis yang tersasar hingga Sudirman Park. “Om, kesasar ya?” tanya saya dengan yakin. “Iya om, keikut rombongannya Sel-B nih”. Hahaha.. sudah saya duga! “Ayo om, ikutin saya, kita bareng-bareng ke Pancoran” (sok-sok’an mentang-mentang tau jalan.. haha). Nggak lama 2 peserta ini mengikuti saya, 100 meter kemudian ketemu lagi 3 peserta Komselis yang tersasar. Haiyaaaahh.
Minggu paginya kami Gowes Heritage ke kota tua. Rute Heritage Trip: Hanggar – Sudirman Park (menjemput rombongan Sel-B) – Bundaran HI (disini kami berkumpul dan untuk pertama kalinya lebih dari 500 sepeda menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin sama Om antoboty.. kereeen) – Gajah mada – Kemurnian IV – Kemenangan (petak 9) – Pelabuhan Sunda Kelapa.
Leave a Reply