GSM, part 3 of 3
Di artikel sebelumnya sudah dibahas mengenai sejarah dan perkembangan, arsitektur serta protokol yang digunakan dalam GSM. Pada bagian ketiga dan terakhir ini akan dibahas mengenai handover. Handover merupakan fungsionalitas dasar dari sebuah jaringan GSM. Handover memungkinkan MS tetap terhubung ke jaringan dalam keadaan idle maupun sedang melakukan panggilan meski posisi MS berpindah-pindah (mobile). Hal ini sesuai dengan tujuan utama GSM; memberikan layanan kepada pelanggan untuk dapat melakukan/menerima panggilan dimana saja. Sasaran prosedur handover adalah memindahkan data dan kanal kontrol dari BSC yang terhubung dengan MS ke BSC lainnya pada jaringan.
Klasifikasi Handover
Pengambilan keputusan dari handover ditentukan oleh jenis handover-nya. Ada beberapa jenis handover berdasarkan tipologi (Bianchi), yaitu :
- Internal handover : Intracell dan inter-BTS (intra BSC)
- Eksternal handover : Inter-BSC (intra-MSC) dan inter-MSC
Selain berdasarkan tipologi, handover juga dapat diklasifikasikan berdasarkan motivasi, yaitu:
- Rescue handover: Muncul karena penurunan kualitas kanal radio
- Confinement handover: Meminimalisir interferensi radio
- Traffic handover: Muncul karena beban traffic. Dikenal juga dengan istilah load-balancing
Prosedur Handover
Prosedur handover yang dimaksud adalah proses handover pada kasus handover inter-BSC. Prosedur dimulai dari MSC menerima handover request dari BSC lama (langkah 1.a pada gambar 2) dan meneruskannya ke BSC baru (langkah 1.a). BSC baru menginisiasi handover dengan mengirimkan handover command ke MS lewat BSC lama (langkah 2) dan sebelumnya mengirimkan pesan ke BTS baru untuk menerima MS (langkah 1.b). Handover command berisi parameter yang memungkinkan MS mengalokasikan kanal radio dari BSC. Ketika mengirim perintah ini, BSC lama menahan semua transmisi kecuali transmisi untuk RR. MS melakukan disconnect pada kanal radio lama dan memulai koneksi pada kanal radio lama dengan mengirimkan handover burst pada BSC baru (langkah 3) untuk proses sinkronisasi. Ketika semua koneksi baru telah selesai dibangun, MS mengirimkan handover complete ke jaringan via BSC baru (langkah 4) dan transmisi yang di-suspend sebelumnya oleh BSC lama diteruskan ke MS lewat BSC baru. Koneksi lama dari BSC lama akan dilepaskan. Demikian prosedur handover inter-BSC.
Layanan GSM
Ada dua tipe dasar layanan yang ditawarkan GSM: telephony (juga mengacu kepada teleservices) dan data (juga mengacu kepada bearer services). Layanan telephony terutama merupakan layanan suara yang memenuhi kebutuhan kapasitas untuk memancarkan sinyal data yang cocok antara dua akses point sebagai antarmuka ke jaringan. Panggilan darurat dan telepon biasa, berikut pelayanan yang dapat diberikan bagi pelanggan oleh GSM:
- Dual-Tone-Multifrequency (DTMF) – DTMF adalah gabungan nada pensinyalan yang terkadang digunakan untuk mengontrol berbagai maksud melalui jaringan telepon, seperti remote control mesin penjawab. GSM mendukung penuh teknologi DTMF.
- Facsimile group III – GSM mendukung CCITT Group 3 faksimili. Sebagai standar mesin fax yang di desain untuk terhubung ke telepon menggunakan sinyal analog, pengubah khusus fax disambungkan ke pertukaran dengan mengunakan sistem GSM. Ini memungkinkan GSM – tersambung fax untuk berkomunikasi dengan fax analog lainnya di jaringan.
- Short message services – fasilitas yang tepat dari jaringan GSM adalah short message services. Sebuah pesan terdiri dari maksimum 160 karakter alphanumeric dengan beberapa keuntungan. Jika pelanggan unit mobile mematikan alatnya atau meninggalkan coverage area, pesan akan disimpan dan mengirimkan kembali saat mobile unit telah kembali menyala atau telah memasuki area yang tercakup dalam suatu jaringan. Fungsi ini menjamin suatu pesan diterima.
- Cell broadcast – variasi dari layanan SMS adalah fasilitas cell broadcast. Sebuah pesan dengan maksimum 93 karakter dapat di pancarkan tersebar ke seluruh pelanggan mobile pada area geografi tertentu.
- Voice mail – layanan ini sebenarnya seperti mesin penjawab didalam suatu jaringan, dimana dapat di kontrol oleh pelanggan. Panggilan dapat di teruskan ke pelanngan voice-mail-box dan pelanggan meng’check pesan tersebut dengan menggunakan kode keamanan pribadi.
- Fax mail – dengan layanan ini, pelanggan dapat menerima pesan fax pada mesin fax lainnya. Pesan tersebut tersimpan di service center dimana mereka dapat oleh pelanggan melalui kode keamanan pribadi yang diinginkan nomor fax.
Layanan Tambahan
GSM mendukung layanan-layanan tambahan secara luas dan juga mendukung layanan telephony dan data. Sebagian daftar layanan tambahan GSM sebagai berikut.
- call forwarding – layanan ini memungkinkan pelanggan untuk meneruskan panggilan yang masuk ke nomor lain jika mobile unit yang tidak dapat dicapai, jika sedang sibuk, tidak ada balasan, atau jika fasilitas panggilan diteruskan di gunakan pada saat keadaan tak terkondisi.
- barring of outgoing calls – layanan ini memungkinkan pelanggan untuk mencegah seluruh panggilan keluar.
- barring of incoming calls – berfungsi untuk mencegah panggilan masuk. Terdapat dua kondisi: baring seluruh panggilan masuk dan baring seluruh panggilan masuk bila termasuk roaming.
- Advice of charge (AoC) – layanan AoC memungkinkan pelanggan memperkirakan biaya panggilan. Terdapat dua tipe informasi AoC: yang pertama memungkinkan pelanggan memmperkirakan tagihan biaya dan yang kedua dapat digunakan untuk pengisian. AoC untuk panggilan berupa data sebagai basis menghitung waktu.
- Call hold – layanan ini memungkinakan pelanggan untuk menyela panggilan dan secara berurutan membuat panggilan kembali. Layanan ini hanya dapat dipakai ke telepon biasa.
- Call waiting – layanan ini memungkinkan pelanggan untuk diberitahukan adanya panggilan masuk ketika sedang terjadi percakapan. Pelanggan dapat menjawab, menolak, atau menyisihkan panggilan yang datang tersebut. Call wating hanyadapat dipakai ke seluruh layanan telekomunikasi GSM dengan menggunakan koneksi circuit-switched.
- Multiparty service – layanan ini memungkinkan pelanggan untuk melakukan percakapan multyparty – percakapan yang simultan antara 3 dan 6 pelanggan lainnya. Layanan ini hanya dapat dipakai untuk telepon biasa.
- Calling line identification presentation/ restriction – layanan ini menyediakan called party dengan layanan ISDN secara terpadu. Pembatasan layanan memungkinkan party yang memanggil untuk membatasi presentasi.
- Closed user gorups (CUGs) – CUGs pada umumnya sebanding dengan PBX, dimana merupakan group dari pelanggan yang capable jika memanggil group mereka sendiri dan nomor-nomor tertentu.
Prinsip Kerja GSM dan CDMA
— GSM
GSM atau Global System for Mobile Communications merupakan teknologi digital yang bekerja dengan mengirimkan paket data berdasarkan waktu, atau yang lebih dikenal dengan istilah timeslot. GSM sendiri merupakan turunan dari teknologi Time Division Multiple Access (TDMA). Teknologi TDMA ini mengirimkan data berdasarkan satuan yang terbagi atas waktu, artinya sebuah paket data GSM akan dibagi menjadi beberapa time slot.
Timeslot inilah yang akan digunakan oleh pengguna jaringan GSM secara ternporer (sementara). Maksud dan digunakannya timeslot secara temporer adalah timeslot tersebut akan dimonopoli oleh pengguna selama mereka gunakan, terlepas dan mereka sedang aktif berbicara atau sedang idle (diam).
Gambaran yang lebih mudah untuk memahami prinsip kerja GSM. Analoginya seperti ini: andaikan sebuah armada taksi (dalam kasus ini berperan sebagai operator) yang memiliki 100 armada taksi (armada sebagai time slot). Armada taksi (timeslot) tersebut disewa oleh penumpang (pengguna). Secara otomatis, armada taksi tersebut tidak bisa digunakan oleh pengguna lain, walaupun bisa jadi pengguna tadi sedang tidak berada di dalam taksi (seperti sedang menunggu atau sedang bertamu ke suatu tempat sedangkan taksinya disuruh menunggu). Dalam posisi seperti ini, sudah jelas bahwa taksi itu sudah di-booking oleh pengguna pertama dan tidak mungkin melayani penumpang lain. Taksi tersebut baru bisa digunakan oleh penumpang lain ketika pengguna pertama sudah selesai menggunakan taksi tersebut (sudah sampai tujuan dan sudah dibayar). Inilah yang disebut prinsip monopoli temporer pada jaringan GSM.
Dari gambaran di atas terlihat jelas bahwa sistem GSM tidak mengizinkan penggunaan ponsel jika sistemnya sudah penuh (saat seluruh armada taksi sudah disewa, maka tidak ada lagi taksi kosong untuk disewa penumpang baru). Inilah yang membuat pengguna akan mendengar nada sibuk dari ponselnya saat hendak melakukan panggilan keluar (outgoing call). Namun, prinsip yang digunakan oleh GSM juga memiliki kelebihan. Teorinya, timeslot dedicated yang disediakan ini menjamin penggunanya bisa mendapatkan kualitas layanan komunikasi yang lebih konstan, tidak naik turun.
Kekurangannya adalah ketika jaringan GSM sudah penuh, maka pemilik ponsel biasanya akan mengalami kesulitan untuk melakukan panggilan atau bahkan menerima panggilan. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya timeslot kosong yang bisa digunakan. Kembali ke analogi di awal pembahasan: jika semua armada taksi sudah disewa, Anda tidak akan mendapatkan taksi kosong.
— CDMA
Berbeda dengan teknologi GSM, teknologi CDMA tidak menggunakan satuan waktu, melainkan menggunakan sistem kode (coding). Prinsip ini sesuai dengan singkatan CDMA itu sendiri, yaitu Code Division Multiple Access. Jadi, sistem CDMA menggunakan kode-kode tertentu yang unik untuk mengatur setiap panggilan yang berlangsung. Kode yang unik ini juga akan mengeliminir kemungkinan terjadinya komunikasi silang atau bocor.
Seperti sudah dibahas di awal, CDMA tidak menggunakan satuan waktu seperti layaknya GSM/TDMA. ini menjadikan CDMA memiliki kapasitas jaringan yang lebih besar dibandingkan dengan jaringan GSM. Namun, hal ini tidak berarti jaringan CDMA akan lebih baik daripada jaringan GSM karena tetap ada batasan-batasan tertentu untuk kapasitas jaringan yang dimiliki oleh CDMA.
Seperti jaringan GSM, analogi yang sederhana untuk memudahkan Anda memahami prinsip kerja jaringan CDMA. Analoginya seperti ini: jika jaringan GSM diumpamakan sebagai armada taksi, maka jaringan CDMA bisa diumpamakan sebagai sebuah bus. Sebuah bus (diumpamakan sebagai frekuensi) bisa menangani banyak penumpang bus (pengguna yang melakukan panggilan). Hal ini dimungkinkan karena setiap penumpang menggunakan kode tertentu yang unik. Hal ini juga yang memungkinkan tidak terjadinya komunikasi silang atau bocor. Setiap penumpang bisa berbicara dan menentukan tujuannya tanpa takut terganggu ataupun mengganggu penumpang lain. Bus ini juga tidak akan dimonopoli oleh satu orang saja, sehingga setiap orang bisa menggunakan bus tersebut untuk mengantarkan mereka ke tempat tujuannya masing-masing.
Namun, seperti layaknya sebuah bus, jika sudah terlalu banyak penumpang maka jalannya semakin berat dan kenyamanan penumpang akan terganggu (isi dalam bus akan semakin sesak). Hal yang sama juga terjadi di jaringan CDMA yaitu jika jaringan sudah terlalu penuh, maka yang terjadi adalah penyusutan coverage area (ruang lingkup atau jangkauan) dan jaringan CDMA itu sendiri. Jika diumpamakan, semakin sesak isi bus maka ruang gerak setiap penumpang juga akan menyempit. Tidak jarang pula kualitas suara menjadi korban dan penuhnya jaringan CDMA.
Secara teknis, investasi untuk CDMA per satuan sambungan lebih murah daripada GSM. Tetapi yang membuat GSM lebih mahal sebenarnya adalah perbedaan lisensi. Untuk kebanyakkan CDMA memakai lisensi FWA (Fixed Wireless Access), sedangkan GSM memakai lisensi selular. Perkecualian CDMA berlaku untuk Fren (Fren memakai lisensi selular, karena itu tarifnya setara dengan GSM tetapi teknologinya CDMA). Kelebihan lisensi FWA adalah tarif telpon menjadi semurah tarif telpon rumah. Kekurangannya adalah tidak bisa untuk dibawa roaming (ke luar kota apalagi ke luar negeri). Jadi perbedaan tarif disebabkan bukan karena teknologi yang digunakan, melainkan karena ijin/ lisensi yang dimiliki operator yang bersangkutan.
One Response to “GSM, part 3 of 3”
thaks a lot!
it’s really helpful!
keep writing the great article like this!
^_^