Air Terjun Cibeureum dan Safari Malam

Beruntung rasanya bisa menemukan office-mate yang benar-benar bisa menjadi teman, baik di kantor maupun di luar kantor. Teman yang bisa diajak diskusi apa aja, mulai dari hal-hal yang nggak penting sampe hal yang serius. Entah kapan kami mulai menikmati kebersamaan ini, semuanya mengalir begitu saja.

Office-mate itu adalah Welly, Rhea dan Tari. Welly adalah seorang Account Manager, merupakan orang yang paling dituakan di antara kami selain memang usianya yang jauh lebih tua dari kami bertiga. Hahaha. Rhea adalah seorang Technical Writer. Sedangkan Tari adalah seorang Mobile Application Engineer.

Sesekali kami punya rencana untuk jalan-jalan bareng, entah itu ke Bandung, Lembang, ataupun sekadar jalan ke Puncak. Tapi kami pesimis, semunya itu akan tetap menjadi rencana karena kesibukan kami masing-masing. Dan tiba-tiba keajaiban datang begitu saja. Hari sabtu yang biasanya menjadi hari yang penuh dengan kesibukan pribadi menjadi kosong seketika bagi kami berempat. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan berharga ini, akhirnya kami memutuskan untuk berwisata Safari Malam.

Berangkat pagi dari Gedung Patra Jasa, Gatot Subroto, kami berangkat menggunakan mobil. Walaupun cuaca agak mendung tapi kami cukup beruntung, perjalanan menuju puncak sesuai rencana. Kami bisa menuju puncak dengan satu arah. Yeay.. lancar jaya cuy! Sekadar informasi, satu arah menuju Puncak dibuka pukul 09.00 – 11.30. Sedangkan satu arah dari Puncak dibuka pukul 15.00-17.00.

Karena niat awal kami adalah mengisi kegiatan sebelum Safari Malam, tentu saja kami melewatkan Cisarua dan bablas menuju Cibodas. Setibanya di Kebun Raya Cibodas, hujan gerimis langsung menyambut kami, ditambah dengan suhu udara yang cukup dingin, menambah rasa laparĀ  semakin menjadi-jadi.

Air Terjun Cibeureum

Tujuan wisata kami yang pertama adalah air terjun Cibeureum, yang berlokasi di Cibodas, kabupaten Cianjur. Tempat ini kami pilih selain suasananya yang masih alami karena berada di kawasan Taman Nasional Gede Pangrango, juga lokasinya yang tidak jauh dari Cisarua untuk Safari Malam.

Untuk bisa menuju air terjun Cibeureum, kami cukup membayar Rp. 3000 per orang. Untuk turis internasional harganya beda lagi, yaitu Rp. 20.500 per orang. Harga yang cukup murah untuk bisa menikmati wisata alam bukan? Jarak dari pintu masuk hingga sampai ke air terjun lebih kurang 2,9 Km yang dapat ditempuh dengan 1 jam perjalanan.

Meniti jalan berundak-undak dan berbatu, ditambah dengan pepohonan rindang di kanan dan kiri jalan, memberikan pemandangan yang luar biasa indahnya. Jalur yang disediakan pengelola terbilang sangat bersahabat. Banyak bebatuan kecil yang digunakan sebagai pijakan. Jadi, pengunjung hanya perlu mengikuti lintasan yang sudah ditata hingga ke lokasi air terjun.

Di tengah perjalanan, kami berjumpa dengan Telaga Biru. Dinamakan demikian karena danau tersebut dipenuhi alga di dasarnya. Di depan danau, terdapat pos untuk beristirahat yang kebetulan sedang dipakai oleh rombongan pecinta alam dengan tas-tas besarnya. Ahh.. membuat saya iri untuk bisa kembali ke puncak Gede.

Telaga Biru

Telaga Biru

Setelah melewati Telaga Biru, sampailah kami di jembatan Rawa Gayonggong. Jembatan panjang yang terbuat dari kayu ini dibangun untuk memudahkan pengunjung melintasi rawa yang ditumbuhi oleh rumput-rumput gayonggong. Kalau cuaca sedang cerah, anda bisa melihat pemandangan puncak Gunung Gede dari jembatan ini. Sayang, kami tidak bisa melihat Gunung Gede karena tertutup oleh tebalnya kabut.

Jembatan Gayonggong

Jembatan Gayonggong

Ahh.. dari kejauhan sudah terdengar suara gemuruh, langkah kaki pun kami percepat dan akhirnya kami tiba juga di air terjun Cibeureum. Perjalanan yang harusnya bisa kami tempuh dalam waktu 1 jam, ternyata harus kami tempuh dalam waktu 2 jam! Hahaha.. kebanyakan foto-fotonya. Akhirnya.. semua kelelahan pun terbayar. Air terjun Cibeureum mempunyai ketinggian 50 meter. Selain itu, terdapat air terjun lainnya di sisi kiri. Sungguh pemandangan yang indah.

Air Terjun Cibeureum

Air Terjun Cibeureum

Sekadar tips untuk anda yang akan mengunjungi air terjun Cibeureum. Karena yang kita kunjungi adalah daerah pegunungan, baju hangat, sweater atau jaket wajib anda pakai. Jangan lupa untuk membawa payung atau jas hujan, mengingat cuaca disini yang cepat berubah. Gunakan sandal atau sepatu gunung supaya aman dalam melakukan pendakian. Selain itu, bawa juga makanan dan minuman. Perjalanan jauh dan menanjak sudah pasti akan menguras tenaga. Sesekali anda bisa beristirahat di Telaga Biru dan jembatan Gayonggong. Oh iya, jangan khawatir kalau anda kebelet ingin buang air. Karena di lokasi air terjun disediakan dua toilet yang cukup bersih.

Safari Malam

Hujan besar langsung menyapa kami kembali begitu keluar dari Cibodas. Lokasi kami berikutnya adalah Taman Safari. Berhubung masih jam 5 sore, kami memutuskan untuk beristirahat dan makan (bingung juga nyebutnya, antara makan siang yang telat dan makan malam yang kecepetan) šŸ˜€

Safari Malam dibuka pukul 19.00. Harga tiketnya sebesar Rp. 100.000 untuk turis domestik dewasa dan Rp 75.000 untuk turis domestik di bawah umur 5 tahun. Sedangkan untuk turis internasional dewasa sebesar Rp. 150.000 dan Rp. 125.000 untuk turis internasional di bawah umur 5 tahun. Untuk kendaraan dikenakan biaya parkir sebesar Rp. 10.000

Safari Malam

Setelah masuk, kami berada di area parkir. Di area inilah kami menunggu kereta yang akan membawa kami mengelilingi Taman Safari. Sebelum bisa naik ke kereta, kami harus menukarkan tiket terlebih dahulu dengan nomor antrian. Setelah itu kami harus mengenakan pita Safari Malam di pergelangan tangan. Dari kejauhan, sayup-sayup terdengar suara lonceng. Waah.. kereta yang kami tunggu-tunggu akhirnya datang.

Ketika kereta mulai mulai memasuki gerbang besar, semilir angin hutan mulai terasa. Dengan kereta kami diajak menerobos kegelapan malam. Suasana begitu mencekam, seru, sekaligus menegangkan, karena kami serasa berada di alam liar. Sesekali kami mendengar suara gemericik air di bawah kereta. Sambil ditemani seorang pemandu, tampak di sebelah kiri dan kanan terlihat bermacam-macam binatang liar.

Safari Malam memberikan sensasi yang berbeda jika dibandingkan siang hari. Cahaya remang membuat kami semakin penasaran, berusaha mencari-cari binatang di balik batu dan pepohonan. Ada yang sedang makan, tidur, bahkan kami menjumpai sepasang anoa yang sedang kawin, uhuuy.. malem mingguan ni yee. Gerombolan rusa di rerumputan, gagahnya cheetah yang duduk di bebatuan, serunya orang utan yang bergelantungan, dan sorot cahaya membuat beruang begitu menakutkan. Baru kali itu saya melihat binatang-binatang liar dari jarak dekat.

Di akhir perjalanan, kami disuguhkan suasana perburuan di alam liar. Tampak api-api yang menyembur diselingiĀ  suara dentuman keras yang mengagetkan seisi kereta, dan Safari Malam pun berakhir. Perjalanan seru itu memakan waktu lebih kurang 45 menit, dengan jarak tempuh sekitar 4 kilometer.

Selesai dengan Safari Malam, kami diarahkan ke Baby Zoo atau tempat bayi-bayi binatang. Disini kami diberikan kesempatan untuk berfoto dengan anak singa dan harimau. Dan tak kalah menariknya, kami bisa menikmati wahana yang ada secara gratis. Tapi sayang, ada beberapa wahana yang mengharuskan kami untuk membayar.

Baby Lion

Baby Tiger

Sambil ditemani jagung keju, kami menunggu jam 9 malam sambil duduk-duduk di depan panggung terbuka. Apalagi kalau bukan pertunjukan satwa. Pertunjukkan bercerita mengenai seorang pemburu yang mencoba untuk membunuh dan mengambil satwa-satwa liar di dalam hutan. Satwa-satwa itu pun mulai terusik dan akhirnya menyatukan kekuatan untuk melawan si pemburu. Selama 1 jam, kami disuguhi atraksi menarik dari hewan-hewan terlatih. Pertunjukan yang sarat dengan pesan pendidikan, “save our wildlife”.

Panggung Terbuka Safari

Setelah pertunjukan di panggung terbuka selesai, kami diarahkan untuk menuju halaman depan. Kali ini kami melihat pertunjukan Fire Dance atau tarian api. Warna api terlihat begitu indah di gelapnya malam. Saking hebohnya, pertunjukkan ini membuat saya terpana. Tanpa sadar, teman-teman mulai menghilang dan meninggalkan saya sendirian di depan panggung. Hahaha.. sial. Di akhir pertunjukan, pengunjung bisa diajak menari bersama di atas panggung.

Tepat pukul 23.00, saya dan teman-teman menutup Safari Malam. Saatnya kembali menuju Jakarta.

6 Responses to “Air Terjun Cibeureum dan Safari Malam”

  1. here

    Heya, I just hopped over to your web page thru StumbleUpon. Not somthing I might typically browse, but I liked your views none the less. Thank you for making something worthy of reading.

    Reply

Leave a Reply

Basic HTML is allowed. Your email address will not be published.

Subscribe to this comment feed via RSS

13 − twelve =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.