Media Jaringan Komputer

Dalam suatu sistem jaringan ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan, salah satunya pemilihan penggunaan media. Media merupakan salah satu faktor yang mendukung, baik atau tidak baiknya suatu sistem jaringan tersebut. Pada suatu media jaringan terdapat beberapa jenis yang biasanya digunakan, antara lain kabel tembaga (copper), serat optik (fiber optic) dan jaringan tanpa kabel (wireless).

Kabel tembaga merupakan media jaringan yang paling banyak digunakan. Banyak tipe kabel tembaga yang tersedia di pasaran saat ini, masing-masing kabel memiliki kelebihan dan kekurangan. Serat kaca umumnya digunakan oleh jaringan yang membutuhkan bandwidth besar dan transmisi point-to-point. Dalam media serat optik, cahaya digunakan untuk memindahkan data melewati kaca tipis atau serat plastik (plastic  fiber). Penggunaan teknologi wireless membawa perubahan baru dalam media transmisi jaringan, dimana memiliki kelebihan dari segi portabilitas dan fleksibilitas.

— Copper media —

Coaxial Cable
Copper (tembaga) dipilih sebagai media karena tembaga merupakan salah satu konduktor yang baik dalam menghantarkan elektron. Coaxial kable harganya lebih murah dan teknologinya juga tidak asing lagi. Coaxial kable sudah digunakan selama puluhan tahun untuk berbagai jenis komunikasi data dan biasanya digunakan untuk kabel antena TV.


Untuk LAN, kabel Coaxial menawarkan beberapa keuntungan. Coaxial dapat digunakan untuk jarak yang jauh dibandingkan dengan Shielded Twisted Pair (STP) dan Unshielded Twisted Pair (UTP), selain itu juga tidak membutuhkan repeater. Coaxial kable memiliki ukuran yang bervariasi. Diameter yang terbesar ditujukan untuk penggunaan kabel backbone Ethernet karena secara histories memiliki panjang transmisi dan penolakan noise yang lebih besar. Kabel coaxial ini seringkali dikenal sebagai thicknet. Thicknet menggunakan spesifikasi Ethernet 10 base 5 (kecepatan 10 Mbps dengan jarak 500 meters), thinnet menggunakan 10 base 2 (kecepatan 10 Mbps dengan jarak 200 Meters), dan 10 Base-T (kecepatan 10Mbps dengan jenis kabel twisted pair).

Twisted Pair Cable
STP (Shield Twisted Pair)

Media ini banyak dipakai untuk kondisi khusus. Misalnya pada kapal laut, pengeboran lepas pantai. Sehingga instansi-instansi khusus saja yang membutuhkan media ini sebagai media transmisi. Kabel STP ini pemasanganya lebih rumit dari pada UTP dan relative lebih mahal. Kabel STP mempunyai hambatan 150 ohm.

Masing-masing kabel dibungkus oleh metallic foil. STP mengurangi gangguan elektronik dengan cara memilin kabel secara berpasangan (pair coupling). STP juga dapat mengurangi gangguan elektronik dari luar kabel, seperti electromagnetic interference (EMI) dan radio frequency interference (RFI).

UTP (Unshield Twisted Pair)
Kabel Unshielded twisted-pair (UTP) adalah empat pasangan kawat yang digunakan dalam berbagai jaringan. Masing-masing dari 8 kawat tembaga dalam kabel UTP ditutup oleh bahan insulator dan masing-masing kawat dipilin (twisted) satu sama lain. Disebut Unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral atau saling berlilitan.

Fungsi dari twisted ini adalah untuk mengurangi degradasi sinyal EMI dan RFI. Untuk lebih mengurangi crosstalk di antara pasangan kabel UTP, jumlah twists di tiap pasang kawat bervariasi. Seperti kabel STP, kabel UTP harus mengikuti spesifikasi yang tepat mengenai banyaknya twist yang diijinkan.

Pemberian kategori 1/2/3/4/5/5e merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas lilitan (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel.

  • Category 1 (Cat1): Untuk koneksi suara / sambungan telepon
  • Category 2 (Cat2): Untuk protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data hingga 4 Mbps
  • Category 3 (Cat3): Untuk protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps
  • Category 4 (Cat4): Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga 20 Mbps
  • Category 5 (Cat5): Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 100 Mbps
  • Category 5e (Cat5e): Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 250 Mbps

Kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet. Kabel UTP yang biasanya dijual dalam rol sepanjang 1.000 ft (sekitar 300 meter) menggunakan standar CAT 5, yaitu kabel dengan kemampuan transfer data sampai 100 Mbps dan hanya bisa bekerja pada jarak maksimum 100 meter (328 feet).

Keuntungan Kabel UTP :

  • Perangkat dan biaya investasinya murah.
  • Pemasangan kabelnya sederhana, tidak membutuhkan keakhlian yang tinggi.
  • Kecepatannya tinggi, 100Mbps.

Kerugian Kabel UTP :

  • Jarak maksimal-nya hanya 100 meter
  • Harus selalu menuju satu titik (untuk star configuration) sehingga banyak terjadi penumpukan kabel UTP di satu tempat.
  • UTP tidak tahan terhadap cuaca.

Pengkabelan Twisted Pair menggunakan sebuah modul Registered Jack (RJ) yang disebut RJ-45. Hal yang perlu diperhatikan adalah pastikan RJ-45 menghadap ke depan pada saat pemasangan kabel. Terdapat beberapa konsensus yang mengatur urutan pemasangan kabel, yaitu : 568A dan 568B. Semuanya merupakan konsensus yang menjelaskan kabel mana harus pergi ke pin yang mana.

Kabel straight

Beberapa fungsi dari kabel straight:

  • Untuk menghubungkan antara PC ke hub
  • Untuk menghubungkan antara PC ke switch
  • Untuk menghubungkan antara switch ke router
  • Untuk menghubungkan antara hub ke router

Pemasangan kebel straight harus benar, bila pada sumber suatu kabel pin1 maka pada tujuan harus diletakan pada pin1. Ilustratrasinya dapat dilihat dari gambar berikut:

Dari gambar diatas dapat dijelaskan jika pin1 tersebut berwarna putih-oranye maka pin1 yang merupakan tujuan harus berwarna putih-oranye juga.

Kabel cross over

Fungsi dari kabel cross over:

  • Untuk menghubungkan PC ke PC
  • Untuk menghubungkan hub ke hub
  • Untuk menghubungkan switch ke switch
  • Untuk menghubungkan hub ke switch

Cara pemasangan kabel cross over:

Kabel Roll Over

Kabel roll over ini biasanya digunakan untuk mengkonsole pada router, hub ataupun switch.

Pemasangan kabel roll over semua pin dibalik:

— Optical Media —

Fiber Optic
Teknologi yang terbilang canggih dan mahal membuat media komunikasi fiber optik menjadi pilihan utama bagi pengguna yang menginginkan kualitas prima dalam berkomunikasi. Kabel fiber optic merupakan kabel jaringan yang dapat mentransmisi cahaya. Dibandingkan dengan jenis kabel lainnya, kabel ini lebih mahal. Namun, fiber optic memiliki jangkauan yang lebih jauh dari 550 meter sampai ratusan kilometer, tahan terhadap interferensi elektromagnetik dan dapat mengirim data pada kecepatan yang lebih tinggi dari jenis kabel lainnya. Kabel fiber optic tidak membawa sinyal elektrik, seperti kabel lainnya yang menggunakan kabel tembaga. Sebagai gantinya, sinyal yang mewakili bit tersebut diubah ke bentuk cahaya.

  • Core : kaca tipis dimana cahaya berjalan.
  • Cladding: kaca yang mengelilingi core yang merefleksikan cahaya untuk kembali ke dalam core.
  • Coating or Buffer: pembungkus plastik yang melindungi fiber dari kerusakan dan gangguan.

Single Mode
Media ini banyak dipakai untuk transmisi serat optic yang membutuhkan jarak tempuh yang jauh antar aktif device. Misalnya digunakan oleh ISP (penyedia jasa internet) yang mempunyai jalur khusus ke-gateway-gateway dunia. Media ini menawarkan kecepatan yang tinggi seperti bandwith fiber optic pada umumnya, tetapi dengan kapasitas jarak antar benua. Sekitar 20% dari traffic internet di dilayani oleh fiber optic jenis ini. Pengerjaan media jenis ini sangat sulit dan membutuhkan keahlian khusus oleh orang-orang yang bersertifikasi (sebaiknya). Selain harus dipertimbangkan kesulitan untuk menyambung Single Mode Fiber apabila karena sesuatu hal putus ditengah jalan. Kabel single mode dapat menjangkau jarak yang lebih jauh dan hanya mengirim satu sinyal pada satu waktu. Kabel single mode dapat menjangkau ratusan kilometer.

Single mode dilihat dari segi strukturalnya merupakan teknologi fiber optik yang bekerja menggunakan inti (core) serat fiber yang berukuran sangat kecil yang diameternya berkisar 8 sampai 10 mikrometer. Dengan ukuran core fiber yang sedemikian kecil, sinar yang mampu dilewatkannya hanyalah satu mode sinar saja. Sinar yang dapat dilewatkan hanyalah sinar dengan panjang gelombang 1310 atau 1550 nanometer.

Multi Mode
Kabel multimode mengirim sinyal yang berbeda pada saat yang bersamaan, mengirim data pada sudut refraksi yang berbeda pada saat yang bersamaan. Kabel multimode biasanya hanya mencapai 550 meter atau kurang.

Teknologi ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang diakibatkan dari banyaknya jumlah sinyal cahaya yang berada di dalam media fiber optik. Sinar yang berada di dalamnya sudah pasti lebih dari satu buah. Dilihat dari faktor properti sistem transmisinya, multi mode fiber optic merupakan teknologi transmisi data melalui media serat optik dengan menggunakan beberapa buah indeks cahaya di dalamya. Cahaya yang dibawanya tersebut akan mengalami pemantulan berkali-kali hingga sampai di tujuan akhirnya.

Sinyal cahaya dalam teknologi Multi mode fiber optic dapat dihasilkan hingga 100 mode cahaya. Banyaknya mode yang dapat dihasilkan oleh teknologi ini bergantung dari besar kecilnya ukuran core fiber-nya dan sebuah parameter. Ukuran core kabel Multi mode secara umum adalah berkisar antara 50 sampai dengan 100 mikrometer.

— Wireless Media —

Berikut ini adalah standard yang umum digunakan bagi wireless network.

  1. 802.11: Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps.
  2. 802.11b: Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b. Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai adalah 11 Mbps. Kecepatan tranfer data sebesar ini sebanding dengan Ethernet tradisional (IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Salah satu kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah kemungkinan terjadinya interferensi dengan cordless phone, microwave oven, atau peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi sama.
  3. 802.11a: Pada saat hampir bersamaan, IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan 5Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data teoritis maksimal sampai 54Mbps. Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif sukar menembus dinding atau penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang radio relatif lebih pendek dibandingkan 802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Namun saat ini cukup banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang mendukung kedua standar tersebut.
  4. 802.11g: Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode 802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b, dan sebaliknya.
  5. 802.11n: Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan teknologi 802.11b, 802.11g. Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata ”Pre-” menyatakan “Prestandard versions of 802.11n”. MIMO menawarkan peningkatan throughput, keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi. Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya lebih luas sehingga Anda dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati. Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai perlatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan. Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps.

Jaringan tanpa kabel sebenarnya tidak sesulit sistem jaringan kabel, bahkan lebih mudah. Sistem jaringan WiFi (Wireless Fidelity) tidak memerlukan penghubung jaringan komputer antara komputer, dengan jaringan tanpa kabel hanya dibutuhkan ruang atau space dimana jarak jangkau jaringan dibatasi kekuatan pancaran signal radio dari masing masing komputer.

Keuntungan pada sistem access point (AP mode):

  1. Untuk sistem AP dengan melayani banyak PC tentu lebih mudah pengaturan dan komputer client dapat mengetahui bahwa disuatu ruang ada sebuah hardware atau komputer yang memancarkan signal Access Point untuk masuk kedalam sebuah network .
  2. Bila mengunakan hardware khusus, maka tidak diperlukan sebuah PC berjalan 24 jam untuk melayani network. Banyak hardware Access Point yang dihubungkan ke sebuah Hub atau sebuah jaringan LAN. Dan komputer pemakai WIFI dapat masuk kedalam sebuah jaringan network.

3 Responses to “Media Jaringan Komputer”

Leave a Reply

Basic HTML is allowed. Your email address will not be published.

Subscribe to this comment feed via RSS

thirteen + eleven =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.