Mengatur Budget Ala Li Ka Shing

Cerita tentang perjalanan hidup Li Ka Shing sangat menginsipirasi banyak orang. Sebagai seorang yang menjalani hidup dari kemiskinan, akhirnya bisa menjadi salah satu inspirasi banyak pengusaha di Asia. Li Ka Shing adalah orang terkaya di Hongkong dan Asia Timur. Beliau juga seorang investor dan wirausahawan paling berpengaruh di Asia.

Li Ka Shing lahir di Chao’an, Chaozhou di Provinsi Guangdong pada tahun 1928. Sejak kecil, Li Ka Shing terpaksa meninggalkan sekolah sebelum usia 15 tahun karena kepergian Ayahnya. Kemudian dia bekerja di perdagangann plastik dimana dia bekerja 16 jam sehari. Pada tahun 1950, Li mendirikan perusahaan pribadinya yang bernama Cheung Kong Industries. Dari industri plastik inilah, Li mengembangkan perusahaannya menjadi perusahaan real estate investment di Hongkong yang terdaftar di Hong Kong Stock Exchange pada tahun 1972.

Terlepas dari cerita kekayaannya, ada yang menarik tentang bagaimana Li Ka Shing menjalani gaya hidup hemat dan “budget bagi lima” yang sangat terkenal di dunia perencanaan keuangan. Mungkin teman-teman pernah mendengar atau mendapatkan saran dari financial plannner bagaimana kita membagi budget dalam 1 bulan. Ada yang membaginya dengan Aturan 70-20-10 (70 untuk Expense, 20 untuk Investment, dan 10 untuk Savings & Debt). Ada juga Aturan yang cukup umum, yaitu 50-20-30 (50 untuk Expense, 20 untuk Savings, dan 30 untuk Fun or Wants).

Saya sendiri mulai serius untuk membagi budget kira-kira di 10 tahun terakhir. Ya, bisa dibilang hasilnya cukup konsisten sampai hari ini. Tapi semuanya itu saya lalui dengan berbagai percobaan, kepedihan, dan air mata. Jaman masih single, awalnya saya membagi dengan 60-20-20 (60 untuk Expense, 20 untuk Saving, dan 20 untuk Fun). Terkadang budget untuk Expense bisa saya habiskan juga untuk Fun karena gak kuat kalo gak Traveling. Ketika pendapatan mulai naik, saya mencoba dengan 50-20-30 (50 untuk Expense, 20 untuk Savings, dan 30 untuk Fun or Wants). Aturan terakhir bisa dibilang cukup bertahan lama hingga akhirnya di 3 tahun terakhir ini saya menemukan komposisi yang cocok dengan gaya hidup saya, budget bagi lima ala Li Ka Shing.

“Whatever your monthly income is, divide it into five sets of funds. Roughly into 30%, 20%, 15%, 10%, and 25%”

Pertama, siapkan 30% untuk Living Expense. Menurut Li Ka Shing, hiduplah dengan Simple. Makan yang cukup dan tidak berlebihan. Awalnya memang sangat sangat sulit, karena saat ini makan bukan sekadar kebutuhan dasar tapi juga gaya hidup. “Eh, lo udah pernah cobain ini belom?”. Pertanyaan seperti ini pasti jadi pertanyaan wajib kalau ngumpul sama temen-temen. Supaya saya juga bisa “mencicipi” makanan yang lagi hits atau sekadar “indulgence myself”, biasanya saya hanya siapkan budget di weekend, dan pilihannya adalah di Sabtu atau Minggu. Atur sebisa mungkin untuk tidak melebihi batas maksimal yang sudah kita siapkan.

Kedua, siapkan 20% untuk Interpersonal Circle. Caranya bisa berupa traktir makan 2 orang setiap bulannya untuk makan siang atau makan malam. Terus, 2 orang ini yang seperti apa? yang lebih bijak dari kamu, lebih kaya dari kamu dan orang yang membantu dalam karir kamu. Pastikan juga orang yang kamu traktir mempunyai semangat dan mimpi yang lebih besar dari kamu. Saya biasanya gunakan budget 20% ini untuk diskusi dengan teman-teman lama atau senior di pekerjaan sebelumnya, entah itu diskusi mengenai project management, keuangan, investasi atau diskusi apapun yang konstruktif. Bisa dibilang karir yang saya dapatkan saat ini berawal dari circle ini. Oh iya, kalau kamu nahan-nahan makan enak karena Basic Living Expense di budget pertama tadi, kamu bisa pakai budget yang ini. Masa iya, traktir temen gak makan enak? Hahahaha.

Ketiga, siapkan 15% untuk Learn. Beli buku bagus setiap bulannya. Pelajari hal-hal baru yang bisa meningkatkan Self Development kita. Sisihkan budget untuk mengikuti training atau workshop yang menunjang karir kita, entah itu Financial Planning, How to Invest in Stock Exchange, Public Speaking, Technical Skill, Photography atau hal-hal yang bisa menambah wawasan baru. Ini memang sangat bergantung apakah kita tipe orang pembelajar atau tidak. Wah, kalau dihitung-hitung banyak juga ya 15%, ternyata setelah saya jalani, 15% ini terasa kurang.

Keempat, ini yang paling asik, Traveling. Hmm.. saya yakin kalo ini sih gak usah ditanya. Kadang sebelum bikin budget bulanan berikutnya, udah nentuin duluan mau kemana. Budget fotografi juga masuk ke dalam kategori ini karena traveling dan photography sulit dipisahkan bagi saya. Traveling membuat kita bertemu dengan orang-orang dan budaya baru. Sekadar ingin melepas penat, berburu sunrise dan sunset, atau hanya sekadar duduk-duduk menikmati pemandangan. Traveling sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam hidup saya. Siapa sangka, gara-gara traveling membuat saya bertemu dengan pasangan hidup. Pasti banyak juga yang punya pengalaman sama dengan saya. Ya kan? Ya kaaan?

Kelima dan terakhir adalah Investing. Angkanya cukup besar sekitar 25%. Saya ingat betul awal-awal saya menyisihkan uang di Reksadana 15 tahun yang lalu. Awal-awal dibutuhkan keberanian dan sedikit keterpaksaan, tapi lama kelamaan akan menjadi kebiasaan. Inilah cara kita bertahan hidup, memiliki rencana jangka panjang dan bagaimana cara meningkatkan kualitas hidup kita. Setiap kali perencana keuangan bertanya “Apa sih musuh keuangan kita?”. Pasti kita jawab, Inflasi! Bagaimana caranya mengalahkan inflasi? Ya dengan berinvestasi.

Budgeting tiap-tiap orang tentunya berbeda-beda berdasarkan pendapatan, gaya hidup, dan pola pikir. Setiap orang punya kriteria tersendiri menenentukan alokasi yang paling baik. Bisa saja ada yang lebih mendahulukan Investing dibandingkan Basic Living. Yang hobi Traveling pasti akan mendahulukan budget Traveling, kemudian mengatur sisanya untuk alokasi yang lain. Atau ada juga yang mendahulukan kegiatan sosial, sedekah, perpuluhan atau dana kebaikan lainnya.

No matter how much you earn, always remember to divide it into five parts proportionatelyLi Ka-Shing.

Saya sendiri baru menemukan gaya budgeting yang cocok di 3 tahun belakangan ini, dan mungkin saja akan berubah kedepannya. Mengutip kata-kata Li Ka Shing “Life can be designed. Careers can be planned. Happiness can be prepared“. 

Leave a Reply

Basic HTML is allowed. Your email address will not be published.

Subscribe to this comment feed via RSS

two × four =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.